Latar Belakang Boikot Bedak Bayi
Pada tahun 2022, Johnson & Johnson (J&J) mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi dan penjualan bedak bayi berbahan dasar talek di seluruh dunia mulai tahun 2023. Keputusan ini diambil setelah perusahaan tersebut menghadapi puluhan ribu tuntutan hukum dari konsumen yang mengklaim bahwa produk bedak bayi mereka menyebabkan kanker karena mengandung asbestos. Meskipun J&J berulang kali menyatakan bahwa produk mereka aman berdasarkan penelitian independen selama beberapa dekade, kontroversi ini telah menyebabkan penurunan permintaan dan kepercayaan konsumen.
Kontroversi Kandungan Asbestos
Asbestos adalah mineral yang dikenal sebagai karsinogen, yang berarti dapat menyebabkan kanker. Dalam kasus J&J, tuduhan bahwa bedak bayi mereka mengandung asbestos telah menjadi pusat dari banyak tuntutan hukum. Investigasi oleh Reuters pada tahun 2018 mengungkapkan bahwa J&J telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa asbestos terdapat dalam produk talek mereka. Laporan internal perusahaan, kesaksian pengadilan, dan bukti lainnya menunjukkan bahwa setidaknya dari tahun 1971 hingga awal 2000-an, bahan mentah talek dan bedak J&J terkadang dites positif mengandung sejumlah kecil asbestos.
Dampak Hukum dan Finansial
Akibat dari kontroversi ini, J&J menghadapi lebih dari 38.000 tuntutan hukum dari konsumen yang mengklaim bahwa produk mereka menyebabkan kanker. Pada tahun 2018, saham J&J mengalami penurunan tajam setelah laporan tentang kontaminasi asbestos tersebar luas. Selain itu, perusahaan ini juga harus membayar ganti rugi yang sangat besar dalam beberapa kasus hukum yang mereka hadapi. Meskipun demikian, J&J terus membantah semua tuduhan dan menyatakan bahwa produk mereka aman digunakan.
Transisi ke Bedak Berbasis Tepung Jagung
Sebagai respons terhadap kontroversi ini, J&J memutuskan untuk beralih dari bedak bayi berbahan dasar talek ke bedak bayi berbahan dasar tepung jagung. Bedak berbasis tepung jagung ini diklaim lebih aman dan telah dijual di berbagai negara di seluruh dunia. Keputusan ini juga merupakan bagian dari penilaian portofolio global perusahaan untuk memastikan bahwa mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang aman dan terpercaya.
Reaksi Konsumen dan Pasar
Reaksi konsumen terhadap keputusan J&J untuk menghentikan produksi bedak bayi berbahan dasar talek beragam. Beberapa konsumen merasa lega karena mereka khawatir tentang potensi risiko kesehatan dari penggunaan bedak talek. Namun, ada juga konsumen yang merasa kecewa karena mereka telah menggunakan produk ini selama bertahun-tahun tanpa masalah. Di pasar, keputusan ini menyebabkan penurunan penjualan bedak bayi J&J di beberapa wilayah, meskipun produk berbasis tepung jagung mulai mendapatkan penerimaan yang lebih luas.
Alternatif Bedak Bayi di Pasaran
Dengan dihentikannya produksi bedak bayi berbahan dasar talek oleh J&J, banyak orang tua mencari alternatif yang aman untuk bayi mereka. Beberapa merek bedak bayi yang direkomendasikan untuk mengatasi biang keringat dan iritasi kulit antara lain:
- Pigeon Baby Powder – Bedak ini dikenal karena formulanya yang lembut dan aman untuk kulit bayi yang sensitif.
- Cussons Baby Powder – Mengandung bahan alami yang membantu menjaga kulit bayi tetap kering dan bebas iritasi.
- Zwitsal Baby Powder – Diformulasikan dengan bahan-bahan yang aman dan telah teruji secara dermatologis.
- Sleek Baby Powder – Mengandung bahan alami yang membantu mencegah biang keringat dan menjaga kulit bayi tetap lembut.
- My Baby Powder – Bedak ini juga dikenal karena formulanya yang lembut dan aman untuk kulit bayi.
Pandangan Medis tentang Penggunaan Bedak Bayi
Beberapa dokter anak menyarankan untuk berhati-hati dalam penggunaan bedak bayi, terutama yang berbahan dasar talek. Menurut dr. Hans Natanael, Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT, bayi yang sering terpapar penggunaan bedak memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah pada sistem pernapasannya. Oleh karena itu, banyak dokter merekomendasikan penggunaan bedak berbahan dasar tepung jagung atau produk lain yang lebih aman untuk bayi.
Kesimpulan
Kontroversi seputar bedak bayi berbahan dasar talek telah menyebabkan perubahan besar dalam industri produk bayi. Meskipun J&J terus membantah tuduhan bahwa produk mereka tidak aman, keputusan mereka untuk beralih ke bedak berbahan dasar tepung jagung menunjukkan komitmen mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang lebih aman. Bagi orang tua, penting untuk selalu memeriksa kandungan produk yang digunakan untuk bayi mereka dan berkonsultasi dengan dokter anak jika ada kekhawatiran tentang keamanan produk tersebut.
: BBC
: Detik Health
: Kompas
: Bukalapak
: Tribun Health