Menggunakan toner adalah salah satu langkah penting dalam rutinitas perawatan kulit. Namun, beberapa orang mengalami rasa gatal setelah mengaplikasikan toner. Artikel ini akan membahas berbagai alasan mengapa hal ini bisa terjadi, serta memberikan tips untuk mengatasi dan mencegahnya.
1. Reaksi Alergi
Apa Itu Reaksi Alergi?
Reaksi alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang dianggap berbahaya, meskipun sebenarnya tidak. Dalam konteks toner, bahan-bahan tertentu bisa memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
Bahan-Bahan yang Menyebabkan Alergi
Beberapa bahan umum dalam toner yang bisa menyebabkan alergi termasuk:
- Parfum atau pewangi: Bahan ini sering ditambahkan untuk memberikan aroma yang menyenangkan, tetapi bisa menyebabkan reaksi alergi pada kulit sensitif.
- Pengawet: Bahan seperti paraben dan formaldehida digunakan untuk memperpanjang umur simpan produk, tetapi bisa menjadi alergen.
- Ekstrak tumbuhan: Meskipun alami, beberapa ekstrak tumbuhan bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang.
Gejala Reaksi Alergi
Gejala yang muncul bisa bervariasi, mulai dari gatal, kemerahan, hingga pembengkakan. Jika Anda mengalami gejala ini, sebaiknya hentikan penggunaan produk dan konsultasikan dengan dokter kulit.
2. Iritasi Kulit
Penyebab Iritasi Kulit
Iritasi kulit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bahan kimia dalam toner yang terlalu keras untuk kulit Anda. Bahan seperti alkohol, asam salisilat, dan asam glikolat bisa menyebabkan iritasi, terutama jika digunakan dalam konsentrasi tinggi.
Gejala Iritasi Kulit
Gejala iritasi kulit meliputi rasa terbakar, kemerahan, dan gatal. Iritasi biasanya terjadi segera setelah produk diaplikasikan dan bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari.
Cara Mengatasi Iritasi Kulit
Untuk mengatasi iritasi, cobalah langkah-langkah berikut:
- Hentikan penggunaan produk: Jika iritasi berlanjut, hentikan penggunaan toner tersebut.
- Gunakan produk yang lebih lembut: Pilih toner yang bebas alkohol dan bahan iritan lainnya.
- Kompres dingin: Aplikasikan kompres dingin pada area yang teriritasi untuk meredakan gejala.
3. Purging
Apa Itu Purging?
Purging adalah proses di mana kulit mempercepat pergantian sel, yang bisa menyebabkan munculnya jerawat, bruntusan, dan gatal. Ini sering terjadi ketika Anda mulai menggunakan produk baru yang mengandung bahan aktif seperti retinoid atau asam hidroksi.
Mengapa Purging Terjadi?
Purging terjadi karena bahan aktif dalam toner mempercepat proses eksfoliasi kulit, yang bisa memicu munculnya jerawat dan gatal sementara waktu.
Cara Mengatasi Purging
Untuk mengatasi purging, Anda bisa:
- Lanjutkan penggunaan produk: Purging biasanya berlangsung selama beberapa minggu. Jika gejala tidak memburuk, lanjutkan penggunaan produk.
- Kurangi frekuensi penggunaan: Gunakan toner setiap dua atau tiga hari sekali untuk mengurangi gejala.
4. Dermatitis Kontak
Apa Itu Dermatitis Kontak?
Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang terjadi akibat kontak langsung dengan bahan iritan atau alergen. Ini bisa menyebabkan gatal, kemerahan, dan pembengkakan.
Penyebab Dermatitis Kontak
Penyebab umum dermatitis kontak termasuk:
- Bahan kimia dalam toner: Bahan seperti alkohol, pewangi, dan pengawet bisa memicu dermatitis kontak.
- Produk yang tidak cocok dengan jenis kulit: Menggunakan produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit Anda bisa menyebabkan dermatitis kontak.
Cara Mengatasi Dermatitis Kontak
Untuk mengatasi dermatitis kontak, cobalah langkah-langkah berikut:
- Hentikan penggunaan produk: Segera hentikan penggunaan toner yang menyebabkan gejala.
- Gunakan krim anti-inflamasi: Aplikasikan krim yang mengandung kortikosteroid untuk meredakan peradangan.
- Konsultasikan dengan dokter: Jika gejala tidak membaik, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
5. Kulit Kering atau Dehidrasi
Mengapa Kulit Kering Bisa Terjadi?
Kulit kering atau dehidrasi bisa terjadi jika toner yang digunakan mengandung bahan yang menghilangkan minyak alami kulit. Alkohol adalah salah satu bahan yang sering menyebabkan kulit kering.
Gejala Kulit Kering
Gejala kulit kering meliputi rasa kencang, gatal, dan mengelupas. Kulit kering juga bisa membuat kulit lebih rentan terhadap iritasi dan alergi.
Cara Mengatasi Kulit Kering
Untuk mengatasi kulit kering, cobalah langkah-langkah berikut:
- Gunakan toner yang melembapkan: Pilih toner yang mengandung bahan pelembap seperti hyaluronic acid atau glycerin.
- Aplikasikan pelembap setelah toner: Selalu gunakan pelembap setelah mengaplikasikan toner untuk menjaga kelembapan kulit.
- Hindari bahan iritan: Pilih produk yang bebas alkohol dan bahan iritan lainnya.
6. Faktor Psikologis
Bagaimana Faktor Psikologis Mempengaruhi Kulit?
Stres dan kecemasan bisa mempengaruhi kesehatan kulit. Stres bisa memicu produksi hormon yang menyebabkan peradangan dan iritasi kulit.
Gejala yang Muncul Akibat Stres
Gejala yang muncul akibat stres meliputi gatal, kemerahan, dan jerawat. Stres juga bisa memperburuk kondisi kulit yang sudah ada, seperti eksim atau psoriasis.
Cara Mengatasi Stres
Untuk mengatasi stres dan dampaknya pada kulit, cobalah langkah-langkah berikut:
- Praktikkan teknik relaksasi: Meditasi, yoga, dan teknik pernapasan dalam bisa membantu mengurangi stres.
- Jaga pola tidur yang baik: Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk kesehatan kulit.
- Konsultasikan dengan profesional: Jika stres berlanjut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor.
Dengan memahami berbagai penyebab gatal setelah menggunakan toner, Anda bisa lebih bijak dalam memilih dan menggunakan produk perawatan kulit. Jika gejala berlanjut atau memburuk, selalu konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
: Alodokter – Kenapa Wajah Terasa Gatal Setelah Memakai Skincare?
: Alodokter – Penyebab Wajah Terasa Panas dan Memerah Saat Menggunakan Toner
: Klikdokter – Wajah Memerah Setelah Pakai Skincare? Ini Penyebabnya!
: Okadoc – 5 Tanda Skincare Tidak Cocok dengan Kulitmu
